Friday, August 29, 2008

PERAHU KUNO BENGAWAN SOLO TERANCAM DIJUAL


BOJONEGORO - Perahu kuno yang ditemukan di Bengawan Solo tepatnya di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro, Jawa Timur, terancam dijual kepada penjual barang bekas.

"Kalau memang tidak ada perhatian dari Pemkab Bojonegoro ya saya jual sebagai barang bekas, uangnya dibagi kepada warga yang ikut mengangkat, " kata Koordinator warga Desa Banjarsari, Lugito (43) yang memimpin pengangkatan perahu itu, Minggu (24/8).

Perahu kuno yang terbuat dati gabungan besi dan kayu tersebut, panjangnya mencapai delapan meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi lebih dari satu meter. Warga berhasil mengangkat dari dasar sungai setempat, Sabtu (23/8).

Tetapi, badan kayu bagian depan sepanjang empat meter, sudah hancur hanya tinggal patahan beberapa kayu. Sedangkan badan besi sepanjang empat meter masih utuh dilengkapi dengan baling-baling. Dari hasil pengamatan warga, baling-baling perahu itu bahannya dari kuningan, sedangkan lainnya dari tembaga.
Sedangkan paku di kayu perahu tersebut bahannya dari baja.

Perahu itu, awalnya diketahui seorang warga setempat yang sedang menjala ikan di Bengawan Solo. Ketika jalanya ditebarkan, tidak bisa diangkat dan setelah diselami ternyata menyangkut di baling-baling perahu yang posisinya terbalik di tengah-tengah dasar Bengawan Solo.

Sayangnya, Lugito dengan warga lainnya yang seharian ini membersihkan badan perahu termasuk baling-baling belum berhasil menemukan tulisan yang menandakan pembuatnya atau pemilik perahu. Hanya diperkirakan, perahu tersebut merupakan perahu patroli Belanda atau Jepang.

"Kisah orang-orang tua dulu, ketika perang Kemerdekaan selain jembatan Kali Kethek dihancurkan tentara Republik juga perahu milik Belanda banyak yang dibakar, "kata Lugito yang juga anggota Kodim 0813 Bojonegoro itu.

Menurut Lugito, kalau memang perahu itu dianggap benda yang memiliki nilai bersejarah, tidak menjadi masalah kalau diserahkan Pemerintah. Lugito mengaku sudah melaporkan temuan perahu itu, kepada Polsek Kecamatan Kota Bojonegoro juga Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Setelah perahu berhasil diangkat, sekarang ini ditempatkan di tepi Bengawan Solo di desa setempat dan menjadi tontonan warga.

"Secara pasti kami belum mendapakan petunjuk dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, hanya kabarnya perahu ini bukan termasuk benda kuno yang memiliki nilai sejarah, " katanya. (Sumber: ANT-Tribun Kaltim-Minggu, 24 Agustus 2008)

No comments: